Contact us now for any inquiry about shipment  click here

SindoShipping by Seeds (S) Int P/L Co Reg UEN 202523778K

SindoShipping is more than a courier. It’s the trusted logistics partner that powers Indonesia’s new wave of digital entrepreneurs. With a clean flat-rate model, a laser focus on cross-border pain points, and a digital-first outreach strategy, We are aiming to enable more local business in Indonesia.

We are cross-border logistics and e-commerce enabler that empowers Indonesian resellers, SMEs, and digital sellers to import products seamlessly from Singapore, USA, China, Korea, and other global trade hubs. We combine freight forwarding, warehousing, customs clearance, and last-mile delivery into a single affordable and transparent platform..

Dalam beberapa tahun terakhir, perlengkapan grooming pria telah mengalami peningkatan popularitas yang signifikan di pasar global. Produk seperti pomade, beard oil, skincare, hingga perangkat elektronik seperti trimmer dan shaver semakin diminati oleh pria di berbagai usia. Menurut laporan Allied Market Research, pasar grooming pria global diperkirakan akan mencapai lebih dari USD 81 miliar pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan sekitar 5,5% sejak 2018. Angka ini menunjukkan bahwa pria kini semakin sadar akan pentingnya perawatan diri, baik untuk kepentingan estetika maupun kesehatan kulit.

Pasar grooming pria semakin luas, didorong oleh e-commerce yang memungkinkan akses mudah ke berbagai produk. Platform seperti Amazon, Shopee, dan Tokopedia menjadi tempat utama bagi konsumen untuk membeli produk ini. Produk yang sebelumnya sulit ditemukan kini dapat diakses oleh pelanggan di negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Selain itu, media sosial dan influencer memainkan peran besar dalam mempromosikan perlengkapan grooming pria. Tren seperti “beard care routine” dan “minimalist grooming” semakin populer di platform seperti Instagram dan TikTok, mendorong permintaan untuk produk-produk tertentu seperti beard balm, facial serum, dan pelembap wajah.

Tren grooming pria tidak hanya didorong oleh estetika, tetapi juga oleh kesadaran kesehatan dan lingkungan. Banyak merek seperti The Ordinary, Bulldog, dan L’Oreal Men Expert yang meluncurkan produk berbasis bahan alami dan ramah lingkungan. Selain itu, konsumen juga mulai mempertimbangkan keberlanjutan produk yang mereka gunakan, seperti refillable razor atau botol daur ulang untuk skincare. Tren ini mendorong merek untuk menyesuaikan strategi mereka, tidak hanya untuk menarik perhatian konsumen muda, tetapi juga untuk mematuhi regulasi lingkungan yang semakin ketat di berbagai negara.

Teknologi menjadi faktor kunci dalam perkembangan perlengkapan grooming pria. Perangkat pintar seperti Philips OneBlade dan Xiaomi Electric Shaver memberikan solusi praktis dan efisien bagi pria modern. Produk ini dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti kemampuan tahan air, pengisian daya cepat, dan sensor kulit yang membantu mencegah iritasi. Data dari Statista menunjukkan bahwa perangkat grooming elektrik menyumbang sekitar 15% dari total pasar grooming pria, dengan pertumbuhan yang terus meningkat karena inovasi produk yang semakin menarik perhatian konsumen teknologi-savvy.

Selain produk fisik, layanan grooming juga berkembang pesat di berbagai kota besar. Barbershop modern yang menawarkan layanan premium seperti facial, beard styling, dan hair spa menjadi favorit di kalangan pria. Merek seperti Barberbox di Indonesia dan Murdock London di Eropa memadukan pengalaman grooming tradisional dengan sentuhan modern. Kehadiran barbershop ini tidak hanya meningkatkan permintaan produk grooming tetapi juga menciptakan gaya hidup baru yang berpusat pada perawatan diri pria.

Pandemi COVID-19 juga memberikan dampak besar pada pasar grooming pria. Saat mobilitas terbatas, banyak pria mulai berinvestasi dalam produk perawatan di rumah. Penjualan trimmer, masker wajah, dan kit perawatan rambut meningkat drastis selama periode tersebut. Bahkan setelah pandemi mereda, kebiasaan baru ini tetap bertahan, dengan banyak konsumen yang lebih memilih untuk melakukan grooming sendiri di rumah daripada mengunjungi salon atau barbershop.

Merek-merek lokal juga mulai mencuri perhatian di pasar grooming pria. Di Indonesia, merek seperti Smith Men Supply dan Follicle & Limb menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif. Mereka tidak hanya bersaing di pasar lokal tetapi juga mulai mengekspor produk mereka ke negara tetangga. Keberhasilan merek-merek ini menunjukkan bahwa pasar grooming pria tidak hanya didominasi oleh merek internasional, tetapi juga memiliki ruang bagi inovasi dan kreativitas lokal.

Pergeseran demografi konsumen juga memainkan peran penting dalam popularitas perlengkapan grooming pria. Generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, lebih terbuka terhadap gagasan perawatan diri dan menggunakan berbagai produk untuk meningkatkan penampilan. Mereka juga lebih cenderung mengeksplorasi merek-merek baru, terutama yang menawarkan nilai tambah seperti bahan alami, kemasan estetis, atau kolaborasi eksklusif. Dalam survei yang dilakukan oleh Mintel, lebih dari 60% pria berusia 18-34 tahun mengaku menggunakan setidaknya tiga produk grooming secara rutin.

Peningkatan permintaan global juga mempengaruhi distribusi produk grooming pria. Perusahaan seperti Unilever dan Procter & Gamble terus berinvestasi dalam inovasi produk dan ekspansi pasar. Sebagai contoh, merek Dove Men+Care dan Gillette telah meluncurkan kampanye pemasaran yang menargetkan pasar Asia, yang dianggap sebagai salah satu wilayah dengan pertumbuhan tercepat untuk produk grooming pria. Di sisi lain, startup baru seperti Harry’s dan Dollar Shave Club menawarkan model bisnis berbasis langganan, yang semakin diminati oleh konsumen yang mencari kemudahan dan keterjangkauan.

Secara keseluruhan, pasar perlengkapan grooming pria terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dengan inovasi produk, perubahan kebiasaan konsumen, dan penetrasi digital yang mendorong permintaan. Kesadaran akan pentingnya perawatan diri, didukung oleh tren global dan teknologi, menjadikan grooming pria sebagai segmen pasar yang menarik untuk dieksplorasi oleh pelaku industri. Dengan strategi yang tepat, merek-merek di sektor ini memiliki peluang besar untuk berkembang lebih jauh di pasar global.

Mengapa permintaan peralatan grooming pria semakin meningkat di tahun belakangan ini?

Permintaan peralatan grooming pria telah mengalami peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu faktor utama yang mendorong tren ini adalah perubahan persepsi tentang pentingnya perawatan diri di kalangan pria modern. Pria kini tidak hanya melihat grooming sebagai kebutuhan dasar, tetapi juga sebagai cara untuk meningkatkan kepercayaan diri dan daya tarik personal. Menurut laporan Allied Market Research, pasar global untuk peralatan grooming pria diproyeksikan mencapai $81,2 miliar pada tahun 2024, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 5,5% dari 2018 hingga 2024. Lonjakan ini didukung oleh peningkatan kesadaran terhadap pentingnya kebersihan pribadi dan penampilan yang terawat.

Perubahan gaya hidup dan tren media sosial turut memainkan peran penting dalam mendorong popularitas peralatan grooming pria. Influencer dan selebritas pria kini lebih terbuka dalam berbagi rutinitas perawatan mereka, menciptakan dampak yang luas pada audiens global. Produk seperti pisau cukur elektrik, alat trimming jenggot, dan skincare pria kini menjadi barang pokok dalam keseharian banyak pria. Menariknya, generasi milenial dan Gen Z menjadi segmen pasar yang paling cepat bertumbuh, karena mereka lebih mudah dipengaruhi oleh tren digital dan memiliki kesadaran tinggi terhadap produk-produk yang mendukung gaya hidup modern.

Di pasar global, merek-merek besar seperti Gillette, Philips, dan Braun terus mendominasi industri ini. Mereka mengadopsi inovasi teknologi, seperti alat grooming dengan sensor pintar atau desain ergonomis, yang memenuhi kebutuhan konsumen masa kini. Selain itu, produk lokal dan merek independen juga mulai mendapatkan pangsa pasar yang signifikan, terutama di Asia dan Amerika Latin, di mana konsumen mencari solusi yang lebih terjangkau tanpa mengorbankan kualitas. Penetrasi e-commerce juga memberikan kontribusi besar terhadap pertumbuhan ini, dengan platform seperti Amazon, Lazada, dan Tokopedia menjadi saluran utama penjualan produk grooming pria.

Tren ini juga mencerminkan peningkatan perhatian terhadap kesehatan dan keberlanjutan. Banyak pria mulai beralih ke produk yang ramah lingkungan dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Perusahaan seperti Bulldog Skincare dan The Art of Shaving menawarkan lini produk yang menggunakan bahan-bahan alami, menjawab kebutuhan konsumen yang peduli terhadap dampak lingkungan. Bahkan, pasar vegan grooming juga menunjukkan pertumbuhan pesat, dengan nilai pasar global diperkirakan mencapai $25 miliar pada 2027, menurut laporan Grand View Research.

Dari perspektif pasar, wilayah Asia-Pasifik menjadi pusat pertumbuhan yang paling cepat untuk peralatan grooming pria. Populasi besar, urbanisasi yang cepat, dan peningkatan pendapatan di negara-negara seperti India, China, dan Indonesia menjadi pendorong utama. Di Indonesia, misalnya, lonjakan penggunaan e-wallet dan aplikasi belanja online telah membuat produk grooming pria lebih mudah diakses, bahkan di wilayah pedesaan. Selain itu, kampanye lokal yang mendorong pria untuk lebih peduli pada perawatan diri semakin mempercepat adopsi produk-produk ini.

Perkembangan teknologi juga menjadi katalisator dalam industri ini. Penggunaan aplikasi berbasis AI untuk menganalisis jenis kulit atau kebutuhan grooming individu menjadi inovasi baru yang menarik perhatian konsumen. Perusahaan seperti L’Oréal telah meluncurkan alat seperti SkinConsult AI yang membantu pria memilih produk yang sesuai dengan kondisi kulit mereka. Selain itu, alat-alat grooming dengan fitur nirkabel dan tahan air semakin populer, memberikan kenyamanan bagi konsumen dengan gaya hidup sibuk.

Secara global, pasar peralatan grooming pria juga dipengaruhi oleh perubahan budaya kerja. Dengan meningkatnya popularitas kerja jarak jauh dan konferensi virtual, banyak pria merasa perlu menjaga penampilan yang rapi untuk tampil profesional di depan kamera. Hal ini mendorong permintaan akan produk-produk seperti hair clippers dan skincare untuk wajah. Bahkan, pandemi COVID-19 memberikan dorongan sementara untuk produk DIY grooming, ketika akses ke salon dan barbershop terbatas.

Dampaknya terhadap pasar global tidak hanya dirasakan oleh perusahaan besar tetapi juga oleh industri kecil dan menengah. UMKM yang memproduksi peralatan grooming pria lokal kini dapat bersaing di pasar global berkat dukungan e-commerce dan digital marketing. Selain itu, konsumen juga semakin terbuka terhadap merek-merek baru yang menawarkan keunikan atau nilai tambah, seperti produk berbasis bahan herbal atau kemasan yang berkelanjutan.

Kesimpulannya, lonjakan permintaan peralatan grooming pria mencerminkan perubahan yang lebih besar dalam cara pria melihat perawatan diri sebagai bagian penting dari kehidupan mereka. Tren ini tidak hanya mengubah dinamika pasar tetapi juga membuka peluang baru bagi inovasi, keberlanjutan, dan pertumbuhan ekonomi di sektor ini. Dengan peningkatan kesadaran konsumen dan kemajuan teknologi, masa depan industri ini terlihat sangat menjanjikan, baik di pasar domestik maupun global.

Negara mana dan perusahaan apa saja yang menghasilkan peralatan grooming pria di dunia?

Pasar peralatan grooming pria telah berkembang pesat dalam beberapa dekade terakhir, didorong oleh meningkatnya kesadaran pria terhadap perawatan diri dan tren gaya hidup modern. Negara-negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan Korea Selatan menjadi pemimpin dalam produksi peralatan grooming pria, dengan perusahaan-perusahaan besar yang mendominasi pasar global. Di Amerika Serikat, merek seperti Gillette (Procter & Gamble) dan Wahl Clipper Corporation telah lama menjadi pemain utama dalam kategori ini. Sementara itu, Jerman terkenal dengan peralatan grooming berkualitas tinggi dari merek seperti Braun (dimiliki oleh Procter & Gamble) dan Mühle, yang menargetkan segmen premium. Jepang dan Korea Selatan, dengan merek seperti Panasonic dan LG, juga dikenal dengan teknologi canggih untuk produk grooming elektrik, seperti pencukur elektrik dan trimmer.

Pasar global untuk peralatan grooming pria diperkirakan mencapai nilai sekitar USD 55 miliar pada tahun 2023 dan diproyeksikan tumbuh dengan CAGR sekitar 4-5% hingga 2030. Pertumbuhan ini didorong oleh meningkatnya permintaan di wilayah Asia-Pasifik, terutama di negara-negara berkembang seperti India, Tiongkok, dan Indonesia, di mana semakin banyak pria yang mulai mengadopsi kebiasaan grooming modern. Tren ini juga dipengaruhi oleh media sosial dan influencer, yang mempromosikan pentingnya penampilan yang terawat, mendorong penjualan produk seperti alat cukur, gunting rambut elektrik, dan set perawatan janggut.

Di Eropa, perusahaan seperti Philips dari Belanda menjadi pemimpin dalam inovasi peralatan grooming elektrik, dengan fokus pada keberlanjutan dan efisiensi energi. Produk mereka sering kali menonjolkan fitur-fitur seperti teknologi pengisian cepat dan desain ergonomis yang menarik perhatian konsumen modern. Di sisi lain, Prancis dan Italia juga memiliki perusahaan yang berfokus pada alat grooming manual dan mewah, seperti Dovo dan Acqua di Parma, yang menargetkan pasar premium dengan produk yang mengedepankan estetika dan keahlian tradisional.

Korea Selatan telah menjadi pemain penting dalam kategori ini, memanfaatkan tren K-beauty yang semakin populer di seluruh dunia. Produk dari merek seperti Cuckoo dan Xiaomi (meskipun berbasis di Tiongkok, Xiaomi memiliki pangsa pasar besar di Asia) memadukan desain minimalis dengan teknologi terkini, menarik konsumen yang mencari produk serba guna dan berkualitas tinggi. Keunggulan teknologi dari kawasan ini membuat mereka unggul dalam memproduksi alat grooming yang dilengkapi fitur-fitur seperti waterproof, teknologi pengenalan wajah untuk pencukuran lebih presisi, hingga konektivitas dengan aplikasi smartphone.

Di pasar Amerika Utara, Gillette tetap menjadi pemimpin pasar berkat inovasi berkelanjutan dalam kategori alat cukur, termasuk peluncuran GilletteLabs Heated Razor, yang menargetkan konsumen kelas atas. Wahl, di sisi lain, mendominasi segmen trimmer dan alat cukur profesional, melayani kebutuhan tukang cukur dan konsumen individu. Tren DIY grooming yang meningkat selama pandemi COVID-19 juga memberikan dorongan besar bagi perusahaan seperti Wahl, dengan peningkatan penjualan alat potong rambut elektrik.

Pasar Asia juga mencatatkan peningkatan besar, terutama di India dan Tiongkok, di mana pemain lokal seperti Syska dan Havells mulai bersaing dengan merek global. Strategi harga yang kompetitif, dikombinasikan dengan distribusi luas melalui platform e-commerce seperti Amazon, Alibaba, dan Flipkart, membantu merek-merek ini mencapai audiens yang lebih besar. Selain itu, kemitraan dengan selebritas lokal dan influencer media sosial meningkatkan visibilitas merek-merek ini.

Di kawasan Amerika Latin, perusahaan seperti Andis dari Amerika Serikat juga mulai mendapatkan perhatian, terutama dengan memanfaatkan kebutuhan pasar profesional. Dengan semakin banyak pria yang tertarik pada perawatan rambut dan janggut, merek ini memperluas portofolionya dengan produk-produk baru yang dirancang untuk konsumen dari semua kalangan. Di wilayah ini, fokus pada harga terjangkau dan daya tahan produk menjadi kunci keberhasilan.

Di Timur Tengah, pasar peralatan grooming pria berkembang pesat karena meningkatnya daya beli dan perubahan gaya hidup. Merek internasional seperti Panasonic dan Braun bersaing dengan pemain lokal untuk memanfaatkan pertumbuhan ini. Selain itu, preferensi budaya untuk janggut yang rapi menciptakan permintaan khusus untuk produk seperti trimmer janggut dan produk perawatan tambahan.

Tren terbaru di industri ini mencakup peningkatan minat pada produk berbasis keberlanjutan. Banyak perusahaan sekarang berfokus pada produk ramah lingkungan, seperti alat cukur yang dapat diisi ulang, bahan kemasan yang dapat didaur ulang, dan produk berbasis energi rendah. Konsumen, terutama di pasar Eropa dan Amerika Utara, semakin peduli terhadap dampak lingkungan dari produk yang mereka beli, mendorong perusahaan untuk mengadopsi pendekatan yang lebih hijau.

Perkembangan teknologi juga menjadi pendorong utama di pasar ini. Produk-produk dengan fitur AI dan IoT semakin populer, memungkinkan konsumen untuk mengontrol dan menyesuaikan perangkat mereka melalui aplikasi smartphone. Misalnya, produk seperti Philips Norelco memiliki teknologi self-sharpening dan sensor pintar untuk memberikan pengalaman grooming yang lebih baik.

Secara keseluruhan, industri peralatan grooming pria terus mengalami pertumbuhan dan diversifikasi yang signifikan. Dengan kehadiran merek global seperti Gillette, Braun, Panasonic, Philips, dan Wahl yang mendominasi pasar, serta pemain lokal di berbagai kawasan yang semakin kompetitif, konsumen memiliki lebih banyak pilihan dibandingkan sebelumnya. Kombinasi antara inovasi teknologi, keberlanjutan, dan strategi pemasaran yang efektif menjadikan pasar ini salah satu yang paling dinamis di industri perawatan pribadi.

Mengapa Anda harus mengirim dengan SindoShipping dan bagaimana perusahaan kami dapat membantu Anda dan bisnis Anda dalam mengirim barang dan produk Anda ke Indonesia?

Visi perusahaan kami adalah untuk membantu perusahaan di seluruh dunia agar dapat mengekspor produk mereka ke Indonesia dengan mudah dan memperluas pasar mereka secara global, terutama di Asia Tenggara. Indonesia adalah pasar internet terdepan dan ekonomi terbesar di kawasan ini, dan kami ingin mempermudah proses impor ke negara ini. Kami juga ingin membantu jutaan orang Indonesia untuk mengakses produk dari seluruh dunia melalui sistem pengiriman yang efektif.

Dengan dokumentasi dan perantara yang tepat, kami dapat membantu pelanggan kami mengirim beberapa kategori barang yang memiliki batasan terbatas ke Indonesia tanpa masalah langsung ke alamat pelanggan. Kami memahami proses dan regulasi impor, termasuk proses perpajakan impor.

SindoShipping telah mengkhususkan diri dalam pengiriman barang elektronik, produk teknologi tinggi, kosmetik, barang mewah, mainan, suplemen dan vitamin, fashion, tas dan sepatu, serta obat tradisional ke Indonesia sejak tahun 2014. Kami menawarkan akurasi pengiriman yang tinggi dan pelacakan langsung yang tersedia selama pengiriman lintas batas sehingga pelanggan dapat merasa aman dan nyaman dengan pengiriman mereka. Hubungi kami sekarang untuk detail lebih lanjut di 6282144690546 dan kunjungi situs kami di sindoshipping.com.

Blog

The blog is inspired by the luxury brand world knowledge and the information about shipping goods to Indonesia. With our expertise of shipping and the product knowledge, rest assured that your shipping are in the good hands.